Seperti yang kita ketahui bersama, peredam kejut memegang peranan penting pada semua jenis kendaraan. Selain jok empuk, komponen yang menunjang kenyamanan sebuah sepeda motor adalah suspensi atau biasa disebut shock breker yang berfungsi menopang bobot sepeda motor dan pengendaranya serta meredam getaran dan guncangan permukaan jalan. .
Peredam kejut pada sepeda motor bisa rusak karena melebihi masa pakainya atau karena faktor lainnya. Bila hal ini terjadi, jangan diabaikan dan segera ganti agar tidak mempengaruhi performa mesin.
Selain merusak performa, peredam kejut yang mulai aus juga dapat mengganggu kenyamanan berkendara. Perjalanan akan terasa lebih berat dan ketinggian kendaraan mulai berkurang.

Panduan Mendeteksi Kerusakan Shock Absorber pada Motor Anda

Lantas, bagaimana cara mengetahui komponen shockbreaker Anda mulai aus?

Tips dan Trik Deteksi Kerusakan Shockbreaker
Sebelum Anda melihat tanda-tanda keausan pada peredam kejut Anda, yang terbaik adalah memahami fungsinya. Peredam kejut berfungsi sebagai peredam kejut ketika sepeda motor harus melintasi permukaan yang tidak rata atau berlubang.
Nah, rakitan peredam kejut tersebut menjamin kestabilan sepeda motor dan kenyamanan penggunanya dengan meredam benturan akibat jalanan tidak rata.
Setelah Anda memahami fungsinya, yuk simak tips mendeteksi kerusakan shockbreaker Anda agar lebih waspada.
Telah melampaui masa manfaatnya
Tidak ada aturan resmi berapa lama rakitan peredam kejut harus bertahan. Karena jangka waktu tersebut dipengaruhi oleh frekuensi perjalanan sepeda motor Anda.
Jika sepeda motor hanya dikendarai di perkotaan, pihak bengkel pasti akan menyarankan penggantian peredam kejut setelah dua tahun digunakan.

Panduan Mendeteksi Kerusakan Shock Absorber pada Motor Anda

Bagaimana cara merawat peredam kejut sepeda motor yang benar?

Merawat peredam kejut sepeda motor merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara. Berikut beberapa pilihan perawatan:
Inspeksi Berkala: Periksa peredam kejut Anda secara teratur apakah ada keretakan, kebocoran, atau tanda-tanda kerusakan lainnya. Jika ditemukan kerusakan, segera ganti atau perbaiki pemutus arus lonjakan arus.
Pembersihan : Bersihkan peredam kejut Anda secara rutin dengan kain lembut untuk menghindari penumpukan kotoran atau debu yang dapat menyebabkan keausan dan kerusakan.
Periksa tekanan udara (jika ada): Jika sepeda motor Anda dilengkapi dengan peredam kejut udara yang dapat disesuaikan, periksa tekanan secara teratur sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Periksa kebocoran oli: Periksa peredam kejut apakah ada tanda-tanda kebocoran oli. Jika ya, segera perbaiki atau ganti shockbreaker.
Penggantian Terjadwal: Ikuti jadwal perawatan yang direkomendasikan oleh pabrikan atau mekanik terpercaya. Ganti peredam kejut sesuai jadwal untuk mempertahankan kinerja optimal.
Hindari beban berlebih: Jangan melebihi kapasitas motor atau mengangkut beban yang tidak seimbang karena dapat merusak pemutus arus lonjakan arus.
Berkendara dengan hati-hati: Hindari melompati rintangan atau lubang dengan kecepatan tinggi untuk mengurangi tekanan ekstrim pada peredam kejut Anda.
Periksa komponen suspensi lainnya: Selain peredam kejut, periksa komponen suspensi lainnya seperti pegas, busi, dan ban untuk memastikan kondisinya baik. Tips dan Trik Deteksi Kerusakan

Panduan Mendeteksi Kerusakan Shock Absorber pada Motor Anda
Sebelum Anda melihat tanda-tanda keausan pada peredam kejut Anda, yang terbaik adalah memahami fungsinya. Peredam kejut berfungsi sebagai peredam kejut ketika sepeda motor harus melintasi permukaan yang tidak rata atau berlubang.

berita Terkait

Leave a Reply

Please Login to Comment